Ngamumule Budaya Sunda
Nama
: Putri Ayu Lestari
NPM
: 8820118022
Prodi
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Tugas
: Dasar-Dasar Menulis
Melestarikan Budaya Sunda di Generasi Milenial
Sebagai
generasi yang terlahir di akhir tahun 1990 atau awal tahun 2000 an yang biasa disebut
Generasi Milenial. Melestarikan budaya daerah itu merupakan bagian dari
memperkokoh kekuatan identitas kebangsaan yang heterogen, apalagi di generasi
milenial ini zaman sudah berubah, dan budaya daerah sendiri mulai terlupakan. Banyak
sekali cara mendukung untuk melestarikan budaya daerah, salah satunya yaitu
seperti yang dilakukan di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas
Suryakancana Cianjur. jurusan ini tiap tahun nya mempunyai acara yaitu “Ngamumule
Budaya Sunda” yang selalu dilaksanakan
di bulan maret-april.
Acara
Ngamumule Budaya Sunda ini merupakan salah satu bentuk melestarikan budaya
sunda digenerasi milenial, Kita sebagai generasi milenial harus mampu
melestarikan budaya daerah kita sendiri atau bahkan lebih luasnya lagi budaya
indonesia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia sudah melangsungkan acara Ngamumule Budaya Sunda ini sejak
tahun 2010 sampai dengan sekarang. Acara Ngamumule Budaya Sunda tiap tahun nya
selalu bekerja sama bukan hanya dari kalangan mahasiswa saja, tetapi ada juga
Sekolah Menengah Pertama(SMP/MTS), Sekolah Menengah Atas(SMA/SMK/MAN), Dan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Sunda SMP/SMA/SMK Se Kabupaten
Cianjur.
Acara
Ngamumule Budaya Sunda setiap tahun nya selalu diisi dengan Seminar Kebudayaan
Bahasa Sastra dan Budaya Sunda, yang menjadi pematerinya adalah budayawan sunda
ataupun penulis karya sastra sunda. Selain itu acara ngamumule budaya sunda ini
pun selalu diisi oleh perlombaan-perlombaan tingkat SMP/MTS, SMA/MAN/SMK antara
lain perlombaan, Maca Sajak, Pupuh, Aksara Sunda, Biantara, Dogeng dll.
Perlombaan ini pula merupakan wujud apresiasi kaum milenial dalam menjungjung
tinggi budaya daerah. Sehingga mendapatkan nilai-nilai positif untuk tidak
melupakan budaya daerah dan terus melestarikan budaya daerah khususnya budaya
sunda.
Acara
Ngamumule Budaya Sunda tahun ini memiliki tema yaitu “Sadia, Satia, Sajiwa,
Ngamumule Budaya Sunda”. Beberapa waktu lalu penulis berkesempatan langsung
menanyakan kepada ketua pelaksana ngamumule budaya sunda tahun 2020 yaitu Nisa
Purwita dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia (HIMADIKSI), Apa
makna dari tema tersebut dan bagaimana agar budaya sunda tetap ada dan tidak
terlupakan oleh masyarakatnya?. Menurut ketua pelaksa tersebut “tema ngamumule
sadia, satia, sajiwa, ngamumule budaya sunda. Memiliki makna yang pertama sadia,yang
berarti bersedia kita sebagai pemuda/pemudi bersedia untuk terus melestarikan
budaya sunda. Yang kedua satia yang bertia setia, setia terhadap kebudayaan
yang sudah ada, dan yang ketiga nantinya akan memiliki jiwa pemuda/pemudi
diharpkan memiliki jiwa yang sama untuk melestarikan budaya-budaya leluhur yang
sekarang bisa kita lihat semakin terkikis oleh kemajuan jaman. Kemudian agara
budaya sunda tetap ada dan tidak terlupakan yaitu dengan milihara,
menjaga,melestarikan, menanamkan kesadaran pada generasi muda dengan membuat
dan mengenalkan salah satu contohnya acara ngamumule budaya sunda yang
pendidikan bahasa dan sastra indonesia adakan”.
Dari
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa acara yang setiap tahun nya di adakan
oleh Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu melestarikan
budaya daaerah khususnya budaya sunda di generasi milenial. Semoga menjadi
inspirasi kampus lain untuk tetap semangat dalam melestarikan budaya daerahnya
masing-masing, karna bangsa yang besar adalah
bangsa yang melestarikan budaya nya sendiri. Karna kalau bukan kita
siapa lagi yang akan melestarikan budaya daerah?
Komentar
Posting Komentar